Kamis, 16 Juli 2020

STERILISASI ALAT LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN

Hai gesss_ kembali lagi sama saya nih. Jadi saya mau berbagi soal sterilisasi alat di laboratorium. Nah seperti yang kita tahu, bagian Fitopatologi hampir seluruh ilmu penelitiannya membutuhkan penggunaan alat-alat laboratorium. Alat seperti apa?

  1. Cawan Petri
  2. Tabung Kaca
  3. Beaker Glass
  4. Erlenmeyer
  5. Pipet tetes
  6. dll
Semua alat-alat di atas sebagian besarnya terbuat dari kaca. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan alat.
Ada berbagai teknik yang digunakan untuk mensterilisasikan alat tsb, meliputi :
- Sterilisasi Basah
- Sterilisasi Kering

STERILISASI BASAH

        Sterilisasi basah pada dasarnya menggunakan uap air. Alat sterilisasi yang sering dipakai adalah autoklaf. Autoklaf ini terdiri dari dua macam (berdasarkan pengalaman lihat di lab ya) : ada autoklaf manual dan autoklaf listrik.
        Autoklaf manual seperti namanya yaitu menggunakan kompor sebagai pemanasnya, sedangkan autoklaf menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.

Autoklaf manual




Autoklaf listrik


        Dari kedua autoklaf di atas mana yang lebih praktis???
        Sudah tentu autoklaf listrik, karena tinggal masukin alat-alat dan dicolok ke listrik deh.



        Selain menggunakan autoklaf, ada lagi teknik sterilisasi yang masih masuk dalam kategori sterilisasi basah, yaitu dengan cara merebus alat dengan larutan Natrium Hipoklorit (pemutih pakaian). Hal ini bertujuan sama dengan tujuan autoklaf, yakni untuk mematikan mikroorganisme yang nantinya tidak mengganggu media kita. Untuk bagian ini dibuat thread terpisah aja ya.

Pada pengalaman saya sendiri, saya lebih sering menggunakan metode sterilisasi ini maupun perpaduan antara keduanya. Selain lebih praktis, lebih ke hemat waktu. Karena untuk mengerjakan/menuang media memerlukan banyak waktu apalagi harus mengantri menggunakan Laminar Air Flow (LAF)

Berikut tahap-tahap yang biasa saya lakukan :
  • Dicuci alat-alat yang hendak digunakan menggunakan sabun cuci piring
  • Dibilas alat-alat dengan air mengalir
  • Dikering anginkan alat-alat dengan cara mendiamkannya di atas alas kertas atau langsung dikeringkan dengan tisu steril
  • Setelah betul kering, selanjutnya dibungkus alat-alat dengan kertas ubi atau kertas apapun yang penting bersih
  • Disusun alat-alat tersebut ke dalam keranjang autoklaf (ini untuk autoklaf listrik), sedangkan autoklaf biasa tidak memiliki keranjang, jadi dimasukkan saja ke dalam autoklaf biasa
  • Ditutup autoklaf dan dihidupkan seperti biasa

Catatan : perlu untuk berhati-hati dalam menyusun alat-alat dengan erlenmeyer yang berisi media. sebaiknya erlenmeyer berisi media diletakkan di keranjang paling atas, karena sewaktu-waktu uap dapat memberi tekanan sehingga media muncrat keluar dari erlenmeyer.

Untuk menghidupkan Autoklaf Listrik, berikut tahap-tahapnya :

  1. Sebelum mencolok ke stopkontak, harap diperhatikan bahwa penutup sudah tertutup rapat
  2. Dicolok kabel ke stop kontak
  3. Setel saklar ke posisi on
  4. Klik "START" lalu setel timer atau tekanan (biasanya ini sudah disetel oleh laboran)
  5. Selesai, tinggal tunggu waktu selesai sampai di tulisan finish lalu klik "STOP"
  6. Setel saklar ke posisi off
  7. Cabut kabel dari stop kontak
  8. Gunakan kain lap untuk mengangkat keranjang
  9. Masukkan alat ke oven
catatan : Jangan membuka penutup autoklaf ketika sudah memasuki suhu tertinggi atau ketika suhu belum sepenuhnya turun. Apabila dibuka, maka uap bertekanan tinggi akan mengeluarkan panas dan membahayakan orang yang membukanya.



STERILISASI KERING

        Sterilisasi kering yaitu dengan menggunakan oven. Sebenarnya banyak sumber pustaka yang menelaah sterilisasi seperti di atas. Biasanya suhu yang digunakan yaitu maksimal 120 derajat celcius dalam waktu maks 2 jam.





Biasanya di laboratorium kampus kami, semua sterilisasi ujung-ujungnya akan berakhir di oven. Alat tersebut digunakan untuk mengeringkan alat yang masih basah.



Sekian penjelasan sterilisasi alat laboratorium. Sampai jumpa di thread selanjutnya!!!
Salam pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar