Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks, merupakan sutu
proses vital yang menyebabkan suatu perubahan yang tetap pada setiap tanaman
atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk, berat, dan volumenya.
Pertumbuhan tanaman setidaknya menyangkut beberapa fase/ proses yaitu, fase
pembentukan sel, fase perpanjangan dan pembesaran sel, dan fase diferensiasi
sel. Semua fase tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan,
antara lain: (1) Ketersediaan unsur hara; (2) ketersediaan air; (3) cahaya
matahari; (4) suhu udara; dan (5) hormon pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam
dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam
tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan
hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia
dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan,
hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon
fisiologi pada tumbuhan. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya,
suhu, oksigen dan kelembapan.
KONTROL PERTUMBUHAN TANAMAN
(Control Plant Growth)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran seperti
panjang, lebar, volume dan massa, bersifat kuantitatif serta irreversibel
(tidak dapat kembali ke keadaan semula).
Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang
baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer pada
ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
- Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian
ujung akar. Sel-sel di daerah ini
aktif membelah (bersifat meristematik)
- Daerah perpanjangan sel, terletak di
belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk
membesar dan memanjang.
- Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah
yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat
menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel
meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil.
Metode/Cara Mengontrol Pertumbuhan Tanaman
Ada beberapa metode untuk mengontrol pertumbuhan
tanaman yaitu :
·
Pengontrolan secara Fisik (Physical
Control)
Misalnya dengan pemangkasan,
pengkerdilan, pemakaian alat bantu seperti kawat.
·
Pengontrolan secara Kimia (Chemical
Control)
Misalnya dengan menggunakan
pupuk, ZPT, zat penghambat tumbuh.
·
Pengontrolan secara Biologi
(Biological Control)
Misalnya dengan melukukan
perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti okulasi.
·
Pengontrolan secara Genetik (Genetic
Control)
Misalnya dengan hibridisasi
dan mutasi.
·
Pengontrolan Lingkungan
(Environmental Control)
Misalnya menanam tanaman di
pot, menanam tanaman di rumah kaca, mengurangi unsur hara.
Tujuan
Mengatur Pertumbuhan Tanaman
Adapun tujuan mengatur pertumbuhan tanaman adalah :
1. Meningkatkan mutu dan ukuran hasil tanamannya.
Misalnya
dengan penjarangan buah ataupun dengan pemangkasan.
Pemangkasan untuk memperbaiki mutu kualitas maupun kuantitas,
maka perlu dilakukan pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat,
kerena pemangkasan berat akan merangsang pertumbuhan vegetatif ) terhadap
cabang-cabang lemah dan tidak produktif. Pemangkasan ini akan membantu
akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah.
Contohnya pada tanaman melon.
2. Untuk meningkatkan jumlah hasil tanaman.
Misalnya memotong bagian titik tumbuh (apikal) karena
terdapat banyak auksin.
3. Memudahkan pemeliharaan.
Misalnya penyiangan
dapat dilakukan dengan mudah.
4. Memudahkan pemanenan
Untuk mempermudah pemanenan buah, maka ukuran tanaman
hendaknya tidak terlalu tinggi agar mudah terjangkau. Dengan demikian, perlu
dilakukan pembuangan secara selektif terhadap bagian-bagian vegetatif tertentu
pada tanaman untuk mempertahankan ukuran optimalnya. Karena itu perlu dilakukan
pemangkasan, mengingat tanaman tahunan (seperti pohon buah-buahan dan tanaman
hias pohon) tumbuh secara terus-menerus.
5. Meningkatkan nilai estetika tanaman
Untuk meningkatkan suatu nilai estetika tanaman dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemangkasan dan pemakaian alat bantu
seperti kawat. Hal ini dapat dicontohkan pada bonsai. Yang disebut bonsai
adalah tanaman yang dihambat pertumbuhannya sehingga tetap kerdil di usia
dewasa. Selama pertumbuhannya, tanaman bonsai sengaja dipangkas atau dibentuk
khusus, dan umumnya selalu ditempatkan dalam sebuah wadah, sejak masih berusia
muda. Namun untuk mendapatkan nilai estetikanya yang lebih, tanaman bonsai
diberi kawat untuk menghasilkan bentuk yang mempunyai nilai estetika yang
tinggi.
Selain pada bonsai, topiary juga meningkatkan
nilai estetika tanaman. Topiary merupakan seni memperindah tanaman (dengan
sengaja dipangkas atau dibentuk) yang diadaptasi dari tanaman hias pada taman
gaya geometris Eropa di jaman Renaissance. Contoh taman geometris yang sampai
sekarang masih dilestarikan bahkan dijadikan obyek wisata adalah taman Istana
Versailles di Perancis yang diwujudkan oleh Raja Louis XIV.
6. Meningkatkan kenyamanan manusia
Dilakukan pemangkasan untuk mengendalikan ukuran
tanaman yang merupakan sangat perlu untuk dilakukan seperti tanaman pohon
buah-buhan yang tumbuh secara terus-menerus sehingga dapat mengganggu
kenyamanan manusia.
7. Mendapatkan tanaman yang kerdil
Untuk mendapatkan tanaman yang kerdil berarti di sini
ada yang di hambat dalam pertumbuhannya sehingga pertumbuhannya menjadi kerdil
atau pendek. Hal ini dapat dilakukan dengan pemangkasan, penanaman di dalam
wadah atau pot dan mengurangi unsur hara yang diberikan sehingga pertumbuhannya
menjadi terhambat. Umumnya ini dilakukan pada tanaman bonsai. Dapat juga pada
tanaman buah-buahan yang diletakkan di dalam pot atau tong besar, sehingga
pertumbuhannya dikendalikan dengan memperpendek daerah perakarannya.
8. Mendapatkan bentuk tanaman yang diinginkan
Untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan dapat
dilakukan dengan pemangkasan, menggunakan kawat/lilitan, rekayasa genetik
(hibridisasi). Contohnya pada bonsai dengan melakukan pemangkasan dan pelilitan
kawat sedangkan rekayasa genetik yaitu hibridisasi dengan merubah susunan
genetik, perubahan yang terjadi bersifat permanen. Contohnya yaitu varietas
unggul.
9. Mendapatkan buah lebih lebat
Untuk mendapatkan buah yang lebih lebat dapat
dilakukan secara kimia, dengan menggunakan pupuk atau ZPT. Seperti tanaman
anggur dengan pemberian ZPT giberelin untuk melebatkan buahnya.
10. Mengatur/Mengendalikan bentuk kanopi
tanaman
Misalnya dengan pemangkasan.
11. Untuk peremajaan tanaman
Misalnya pemangkasan. Pemangkasan untuk peremajaan
tanaman sangat perlu dilakukan terhadap pohon buah-buahan tahunan untuk
merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Sebagai contoh, pada
tanaman anggur. Tanaman ini menghasilkan buah pada musim kini dari tunas-tunas
bunga yang diinisiasi pada musim sebelumnya. Produksi buah tertinggi dicapai
pada tunas keempat hingga kedelapan, dan kualitas hasil ditentukan oleh vigor
tanaman dalam kaitannya dengan jumlah tunas yang tersisa. Oleh karena itu,
pemangkasan peremajaan ini merupakan tindakan yang sangat penting dalam
mengendalikan kuantitas dan kualitas produksi tanaman anggur.
12. Untuk meningkatkan keragaan tanaman
Misalnya dengan pemangkasan. Pemangkasan ini biasanya
dilakukan terhadap tanaman yang akan dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi
lain atau terhadap bibit akan dipindah dari pembibitan ke kebun, yakni dengan
memangkas sebagian akar dan/atau daun-daunnya. Pemangkasan akar dapat
merangsang inisiasi akar-akar baru, sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi
luas bidang transpirasi sehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi
melalui daun dengan laju penyerapan air melalui akar. Pemangkasan akar dan
pucuk yang tepat dapat sangat membantu mengurangi shock pindah tanam dan
mempercepat mapannya tanaman.
13. Untuk mendapatkan tanaman yang
sifatnya baik/unggul
Dapat dilakukan dengan cara okulasi/penempelan mata
tunas ke batang bawah. Hasilnya yaitu hasil buah lebih besar, rasa lebih manis,
tahan hama. Atau dengan cara hibridisasi yaitu merubah susunan genetik yang
merupakan perubahan yang terjadi bersifat permanen.
14. Untuk mendapatkan buah non biji
Dapat dilakukan dengan mutasi yaitu dengan menggunakan
sinar radiasi atau bahan kimia seperti kolkisin. Contohnya pada tanaman
semangka. Zat ini dihasilkan dari umbi Colchicine autumnale, sejenis tanaman
hias yang
banyak terdapat di daerah tropis. Colchicine bekerja dengan cara menghambat
banyak terdapat di daerah tropis. Colchicine bekerja dengan cara menghambat
terbentuknya
dinding sel yang biasanya terbentuk setelah proses pembelahan.
15. Untuk menghambat pertumbuhan tanaman
Contoh
growth reterdant
a. Butanedioic acid. Mono (2.2 dimethyl hydrazide) atau
nama dagangnya Alar atau B-nine, zat ini dapat menghambat perpanjangan
ruas-ruas daun, dapat resisten terhadap panas, kekeringan dan frost, warna daun
berubah menjadi hijau tua, batang kuat, cepat dan banyak bunga.
b. A-Rest, diberikan melalui tanah, sangat baik digunakan
pada tanaman lili, kastuba, dan Chysanthemum.
c. Cycocel dan Maleic hydrazide, biasa digunakan pada
tanaman hias.
16. Untuk memacu pertumbuhan tanaman
Memacu pertumbuhan organ
tubuh tumbuhan. Jenisnya adalah:
a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah
e. Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar