Senin, 23 Januari 2017

Control Plnt Growth



Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks, merupakan sutu proses vital yang menyebabkan suatu perubahan yang tetap pada setiap tanaman atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk, berat, dan volumenya. Pertumbuhan tanaman setidaknya menyangkut beberapa fase/ proses yaitu, fase pembentukan sel, fase perpanjangan dan pembesaran sel, dan fase diferensiasi sel. Semua fase tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan, antara lain: (1) Ketersediaan unsur hara; (2) ketersediaan air; (3) cahaya matahari; (4) suhu udara; dan (5) hormon pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.



KONTROL PERTUMBUHAN TANAMAN
(Control Plant Growth)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa, bersifat kuantitatif serta irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula).
Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
1.    Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
-     Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini       aktif membelah (bersifat meristematik)
-     Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
-     Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2.    Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Metode/Cara Mengontrol Pertumbuhan Tanaman
Ada beberapa metode untuk mengontrol pertumbuhan tanaman yaitu :
·        Pengontrolan secara Fisik (Physical Control)
Misalnya dengan pemangkasan, pengkerdilan, pemakaian alat bantu seperti kawat.
·        Pengontrolan secara Kimia (Chemical Control)
Misalnya dengan menggunakan pupuk, ZPT, zat penghambat tumbuh.
·        Pengontrolan secara Biologi (Biological Control)
Misalnya dengan melukukan perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti okulasi.
·        Pengontrolan secara Genetik (Genetic Control)
Misalnya dengan hibridisasi dan mutasi.
·        Pengontrolan Lingkungan (Environmental Control)
Misalnya menanam tanaman di pot, menanam tanaman di rumah kaca, mengurangi unsur hara.
Tujuan Mengatur Pertumbuhan Tanaman
Adapun tujuan mengatur pertumbuhan tanaman adalah :
1.       Meningkatkan mutu dan ukuran hasil tanamannya.
Misalnya dengan penjarangan buah ataupun dengan pemangkasan.
Pemangkasan untuk memperbaiki mutu kualitas maupun kuantitas, maka perlu dilakukan pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat, kerena pemangkasan berat akan merangsang pertumbuhan vegetatif ) terhadap cabang-cabang lemah dan tidak produktif. Pemangkasan ini akan membantu akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah. Contohnya pada tanaman melon.
2.       Untuk meningkatkan jumlah hasil tanaman.
Misalnya memotong bagian titik tumbuh (apikal) karena terdapat banyak auksin.
3.       Memudahkan pemeliharaan.
Misalnya penyiangan dapat dilakukan dengan mudah.
4.       Memudahkan pemanenan
Untuk mempermudah pemanenan buah, maka ukuran tanaman hendaknya tidak terlalu tinggi agar mudah terjangkau. Dengan demikian, perlu dilakukan pembuangan secara selektif terhadap bagian-bagian vegetatif tertentu pada tanaman untuk mempertahankan ukuran optimalnya. Karena itu perlu dilakukan pemangkasan, mengingat tanaman tahunan (seperti pohon buah-buahan dan tanaman hias pohon) tumbuh secara terus-menerus.
5.       Meningkatkan nilai estetika tanaman
Untuk meningkatkan suatu nilai estetika tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemangkasan dan pemakaian alat bantu seperti kawat. Hal ini dapat dicontohkan pada bonsai. Yang disebut bonsai adalah tanaman yang dihambat pertumbuhannya sehingga tetap kerdil di usia dewasa. Selama pertumbuhannya, tanaman bonsai sengaja dipangkas atau dibentuk khusus, dan umumnya selalu ditempatkan dalam sebuah wadah, sejak masih berusia muda. Namun untuk mendapatkan nilai estetikanya yang lebih, tanaman bonsai diberi kawat untuk menghasilkan bentuk yang mempunyai nilai estetika yang tinggi.
 Selain pada bonsai, topiary juga meningkatkan nilai estetika tanaman. Topiary merupakan seni memperindah tanaman (dengan sengaja dipangkas atau dibentuk) yang diadaptasi dari tanaman hias pada taman gaya geometris Eropa di jaman Renaissance. Contoh taman geometris yang sampai sekarang masih dilestarikan bahkan dijadikan obyek wisata adalah taman Istana Versailles di Perancis yang diwujudkan oleh Raja Louis XIV.
6.       Meningkatkan kenyamanan manusia
Dilakukan pemangkasan untuk mengendalikan ukuran tanaman yang merupakan sangat perlu untuk dilakukan seperti tanaman pohon buah-buhan yang tumbuh secara terus-menerus sehingga dapat mengganggu kenyamanan manusia.
7.       Mendapatkan tanaman yang kerdil
Untuk mendapatkan tanaman yang kerdil berarti di sini ada yang di hambat dalam pertumbuhannya sehingga pertumbuhannya menjadi kerdil atau pendek. Hal ini dapat dilakukan dengan pemangkasan, penanaman di dalam wadah atau pot dan mengurangi unsur hara yang diberikan sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Umumnya ini dilakukan pada tanaman bonsai. Dapat juga pada tanaman buah-buahan yang diletakkan di dalam pot atau tong besar, sehingga pertumbuhannya dikendalikan dengan memperpendek daerah perakarannya.
8.       Mendapatkan bentuk tanaman yang diinginkan
Untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan dapat dilakukan dengan pemangkasan, menggunakan kawat/lilitan, rekayasa genetik (hibridisasi). Contohnya pada bonsai dengan melakukan pemangkasan dan pelilitan kawat sedangkan rekayasa genetik yaitu hibridisasi dengan merubah susunan genetik, perubahan yang terjadi bersifat permanen. Contohnya yaitu varietas unggul.
9.       Mendapatkan buah lebih lebat
Untuk mendapatkan buah yang lebih lebat dapat dilakukan secara kimia, dengan menggunakan pupuk atau ZPT. Seperti tanaman anggur dengan pemberian ZPT giberelin untuk melebatkan buahnya.
10.   Mengatur/Mengendalikan bentuk kanopi tanaman
Misalnya dengan pemangkasan.
11.   Untuk peremajaan tanaman
Misalnya pemangkasan. Pemangkasan untuk peremajaan tanaman sangat perlu dilakukan terhadap pohon buah-buahan tahunan untuk merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Sebagai contoh, pada tanaman anggur. Tanaman ini menghasilkan buah pada musim kini dari tunas-tunas bunga yang diinisiasi pada musim sebelumnya. Produksi buah tertinggi dicapai pada tunas keempat hingga kedelapan, dan kualitas hasil ditentukan oleh vigor tanaman dalam kaitannya dengan jumlah tunas yang tersisa. Oleh karena itu, pemangkasan peremajaan ini merupakan tindakan yang sangat penting dalam mengendalikan kuantitas dan kualitas produksi tanaman anggur.
12.   Untuk meningkatkan keragaan tanaman
Misalnya dengan pemangkasan. Pemangkasan ini biasanya dilakukan terhadap tanaman yang akan dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi lain atau terhadap bibit akan dipindah dari pembibitan ke kebun, yakni dengan memangkas sebagian akar dan/atau daun-daunnya. Pemangkasan akar dapat merangsang inisiasi akar-akar baru, sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi luas bidang transpirasi sehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi melalui daun dengan laju penyerapan air melalui akar. Pemangkasan akar dan pucuk yang tepat dapat sangat membantu mengurangi shock pindah tanam dan mempercepat mapannya tanaman.
13.   Untuk mendapatkan tanaman yang sifatnya baik/unggul
Dapat dilakukan dengan cara okulasi/penempelan mata tunas ke batang bawah. Hasilnya yaitu hasil buah lebih besar, rasa lebih manis, tahan hama. Atau dengan cara hibridisasi yaitu merubah susunan genetik yang merupakan perubahan yang terjadi bersifat permanen.
14.   Untuk mendapatkan buah non biji
Dapat dilakukan dengan mutasi yaitu dengan menggunakan sinar radiasi atau bahan kimia seperti kolkisin. Contohnya pada tanaman semangka. Zat ini dihasilkan dari umbi Colchicine autumnale, sejenis tanaman hias yang
banyak terdapat di daerah tropis. Colchicine bekerja dengan cara menghambat

terbentuknya dinding sel yang biasanya terbentuk setelah proses pembelahan.


15.   Untuk menghambat pertumbuhan tanaman
Contoh growth reterdant 
a.       Butanedioic acid. Mono (2.2 dimethyl hydrazide) atau nama dagangnya Alar atau B-nine, zat ini dapat menghambat perpanjangan ruas-ruas daun, dapat resisten terhadap panas, kekeringan dan frost, warna daun berubah menjadi hijau tua, batang kuat, cepat dan banyak bunga.
b.      A-Rest, diberikan melalui tanah, sangat baik digunakan pada tanaman lili, kastuba, dan Chysanthemum.
c.       Cycocel dan Maleic hydrazide, biasa digunakan pada tanaman hias. 
16.   Untuk memacu pertumbuhan tanaman
Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan. Jenisnya adalah:
a.       Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
b.      Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
c.       Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
d.      Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah
e.       Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar