Pemeliharaan
Tanaman
Pemeliharaan
tanaman adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengontrol tanaman
dengan hasil produksi yang optimal. Pada prinsip pemeliharaan tanaman
menyangkut tindakan :
a. Crop
management
b. Soil
management
c. Pest
management
d. Water
management
Menurut sifatnya pemeliharaan tanaman dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
a. Yang bersifat umum, antar
lain : pemberantasan hama dan penyebab penyakit, penyiangan, pemupukan,
irigasi dan drainase.
b. Yang bersifat khusus,
antara lain : pemangkasan, pembumbunan, pemberian seresah atau mulching.
Kegiatan pemeliharaan tanaman adalah sebagai berikut
:
a.
Penyulaman
Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diperiksa terus menerus ( 1-3 bulan pertama), apabila ditemukan pertumbuhan tanaman yang jelek atau mati secepatnya dilakukan pergantian tanaman/ penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain. Bibit sulaman dipilih yang tumbuh baik dengan jenis yang sama secara swadaya sesuai tanaman yang perlu disulam, penyulaman berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya yang nantinya digunakan untuk memperkirakan produksi tanaman dihasilkan, penanaman dikatakan berjalan dengan baik jika prosentase penyulaman tidak melebihi dari 10 % dari jumlah produksi.
Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diperiksa terus menerus ( 1-3 bulan pertama), apabila ditemukan pertumbuhan tanaman yang jelek atau mati secepatnya dilakukan pergantian tanaman/ penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain. Bibit sulaman dipilih yang tumbuh baik dengan jenis yang sama secara swadaya sesuai tanaman yang perlu disulam, penyulaman berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya yang nantinya digunakan untuk memperkirakan produksi tanaman dihasilkan, penanaman dikatakan berjalan dengan baik jika prosentase penyulaman tidak melebihi dari 10 % dari jumlah produksi.
b.
Penyiraman
Pemberian
air dengan jumlah dan waktu yang tepat mutlak diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman, sumber air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman selain dari air
hujan juga berasal dari air irigasi.
Penyiraman terutama di butuhkan pada fase awal
pertumbuhan karena umumnya tanaman sangat membutuhkan persediaan air yang
cukup. penyiraman dapat diberikan di sekitar tanaman sehingga tanah dijaga
tetap lembab dan gembur tetapi tidak sampai tergenang air terutama pada saat
musim hujan karena mudah terserang penyakit.
Penyiraman dapat di perjarang saat tanaman sudah mampu tumbuh stabil tanpa memerlukan banyak airdan untuk mengatasi musim kemarau dan tanaman masih membutuhkan cukup air maka penyiraman dapat dilakukan dengan membuat bumbung dari bambu untuk menyimpan air.
Penyiraman dapat di perjarang saat tanaman sudah mampu tumbuh stabil tanpa memerlukan banyak airdan untuk mengatasi musim kemarau dan tanaman masih membutuhkan cukup air maka penyiraman dapat dilakukan dengan membuat bumbung dari bambu untuk menyimpan air.
c. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi
tanaman yang tidak sepenuhnya dapat disediakan oleh tanah, dosis pupuk
disesuaikan dengan tanaman dan kondisi tanah karena dosis pupuk yang berlebihan
dapat meracuni tanaman
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan dengan terlebih dahulu di lakukan penyiangan agar pupuk dapat diserap seluruhnya oleh tanaman tidak bersaing dengan tanaman pengganggu dengan cara pemupukan Sbb:
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan dengan terlebih dahulu di lakukan penyiangan agar pupuk dapat diserap seluruhnya oleh tanaman tidak bersaing dengan tanaman pengganggu dengan cara pemupukan Sbb:
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan dapat
dilakukan pada saat sebelum penanaman dilakukan dengan pupuk dasar yaitu pupuk
kandang / bokasi sebanyak 1-2 kg perlubang, dolomit / kaptan 50- 100 gr dan TSP
60 gr / pohon. Pupuk di campur dengan tanah dimasukan kedalam lubang dan di
biarkan selama 2-3 minggu bila tanah telah dingin dicirikan dengan tumbuh
rumput baru siap ditanami
2. Pemupukan Lanjutan
Pemupukan dilakukan pada 3 bulan pertama
setelah tanam dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon yang terlebih dahulu
di buat parit pada ujung tajuk dengan dosis pupuk TSP 60 gr, urea 75 gr, KCL 40
gr per pohon, selanjutnya pemupukan setiap 6 bulan sekali menggunakan urea 100-
150 Gr, TSP 80 – 120 gr dan KCL 40 -60 gr. Saat tanaman memasuki umur produktif
( terutama untuk tanaman buah – buahan ± 4 -5 tahun) pemupukan dapat
menggunakan pupuk NPK 100 – 150 gr/ pohon.
d.
Pengendalian
Gulma
Pengendalian
gulma / tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman pokok bertujuan untuk
menekan pertumbuhanya sehingga tidak merugikan tanaman pokok, karena gulma
dapat bersaing dalam pengambilan unsur hara, airdan sinar matahari disamping
itu dapat menjadi inang hama penyakit. Pada awal pertanaman, pengendalian gulma
merupakan hal yanmg sangat penting untuk dilakukan agar pertumbuhan tanaman
tidak terhambat.
Pengendalian
gulma dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu menggunakan alat seperti
Cangkul, parang, kored, mesin pemotong rumput dll tetapi harus hati- hati
jangan sampai mengena pada tanaman pokok, sedangkan tanpa alat dengan cara di
cabut langsung.
Pengendalian gulma secara kimia yaitu menggunakan
Herbisida yang di sesuaikan dengan jenis gulma yang ada seperti Round Up,
polaris, gramaxson dll dengan konsentrasi/ dosis sesuai anjuran dengan cara
pemakaian sesuai petunjuk yang ada pada kemasan.
e.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Pengendalian
hama dan penyakit penting dilakukan di pertanaman hortikultura. Adapun
teknik-teknik pengendalian yaitu adalah sebagai berikut :
1. Pengendalin
secara fisik
2. Pengendalian
secara mekanik
3. Pengendalian
secara fisik
4. Pengendalian
secara kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar