Jumat, 20 Januari 2017

PEMELIHARAAN TANAMAN



Pemeliharaan Tanaman
   Pemeliharaan tanaman adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengontrol tanaman dengan hasil produksi yang optimal. Pada prinsip pemeliharaan tanaman menyangkut tindakan :
a.      Crop management
b.      Soil management
c.       Pest management
d.      Water management
Menurut sifatnya pemeliharaan tanaman dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.     Yang bersifat umum, antar lain : pemberantasan hama dan penyebab penyakit,  penyiangan, pemupukan, irigasi dan drainase.
b.      Yang bersifat khusus, antara lain : pemangkasan, pembumbunan, pemberian seresah atau mulching.
Kegiatan pemeliharaan tanaman adalah sebagai berikut :
a.                   Penyulaman
            Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diperiksa terus menerus ( 1-3 bulan pertama), apabila ditemukan pertumbuhan tanaman yang jelek atau mati secepatnya dilakukan pergantian tanaman/ penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain. Bibit sulaman dipilih yang tumbuh baik dengan jenis yang sama secara swadaya sesuai tanaman yang perlu disulam, penyulaman berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya yang nantinya digunakan untuk memperkirakan produksi tanaman dihasilkan, penanaman dikatakan berjalan dengan baik jika prosentase penyulaman tidak melebihi dari 10 % dari jumlah produksi.

b.        Penyiraman
Pemberian air dengan jumlah dan waktu yang tepat mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, sumber air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman selain dari air hujan juga berasal dari air irigasi.
Penyiraman terutama di butuhkan pada fase awal pertumbuhan karena umumnya tanaman sangat membutuhkan persediaan air yang cukup. penyiraman dapat diberikan di sekitar tanaman sehingga tanah dijaga tetap lembab dan gembur tetapi tidak sampai tergenang air terutama pada saat musim hujan karena mudah terserang penyakit.
Penyiraman dapat di perjarang saat tanaman sudah mampu tumbuh stabil tanpa memerlukan banyak airdan untuk mengatasi musim kemarau dan tanaman masih membutuhkan cukup air maka penyiraman dapat dilakukan dengan membuat bumbung dari bambu untuk menyimpan air.
c.    Pemupukan
            Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman yang tidak sepenuhnya dapat disediakan oleh tanah, dosis pupuk disesuaikan dengan tanaman dan kondisi tanah karena dosis pupuk yang berlebihan dapat meracuni tanaman
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan dengan terlebih dahulu di lakukan penyiangan agar pupuk dapat diserap seluruhnya oleh tanaman tidak bersaing dengan tanaman pengganggu dengan cara pemupukan Sbb:
1. Pemupukan Dasar
Pemupukan dapat dilakukan pada saat sebelum penanaman dilakukan dengan pupuk dasar yaitu pupuk kandang / bokasi sebanyak 1-2 kg perlubang, dolomit / kaptan 50- 100 gr dan TSP 60 gr / pohon. Pupuk di campur dengan tanah dimasukan kedalam lubang dan di biarkan selama 2-3 minggu bila tanah telah dingin dicirikan dengan tumbuh rumput baru siap ditanami
2. Pemupukan Lanjutan
        Pemupukan dilakukan pada 3 bulan pertama setelah tanam dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon yang terlebih dahulu di buat parit pada ujung tajuk dengan dosis pupuk TSP 60 gr, urea 75 gr, KCL 40 gr per pohon, selanjutnya pemupukan setiap 6 bulan sekali menggunakan urea 100- 150 Gr, TSP 80 – 120 gr dan KCL 40 -60 gr. Saat tanaman memasuki umur produktif ( terutama untuk tanaman buah – buahan ± 4 -5 tahun) pemupukan dapat menggunakan pupuk NPK 100 – 150 gr/ pohon.

d.        Pengendalian Gulma
            Pengendalian gulma / tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman pokok bertujuan untuk menekan pertumbuhanya sehingga tidak merugikan tanaman pokok, karena gulma dapat bersaing dalam pengambilan unsur hara, airdan sinar matahari disamping itu dapat menjadi inang hama penyakit. Pada awal pertanaman, pengendalian gulma merupakan hal yanmg sangat penting untuk dilakukan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.
            Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu menggunakan alat seperti Cangkul, parang, kored, mesin pemotong rumput dll tetapi harus hati- hati jangan sampai mengena pada tanaman pokok, sedangkan tanpa alat dengan cara di cabut langsung.
Pengendalian gulma secara kimia yaitu menggunakan Herbisida yang di sesuaikan dengan jenis gulma yang ada seperti Round Up, polaris, gramaxson dll dengan konsentrasi/ dosis sesuai anjuran dengan cara pemakaian sesuai petunjuk yang ada pada kemasan.

e.       Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit penting dilakukan di pertanaman hortikultura. Adapun teknik-teknik pengendalian yaitu adalah sebagai berikut :
1.      Pengendalin secara fisik
2.      Pengendalian secara mekanik
3.      Pengendalian secara fisik
4.      Pengendalian secara kimia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar